SBY-Boediono Cerminkan Pemberdayaan Teknokrat Profesional
MAKASSAR, KOMPAS.com — Duet SBY-Boediono merupakan duet yang mencerminkan sebuah corak pemerintahan yang memanfaatkan profesionalisme kalangan teknokrat dan birokrat.
Demikian dikatakan Guru Besar Komunikasi Pembangunan Universitas Hasanuddin Prof Dr Hafied Cangara MSc di Makassar, Rabu (13/5).
Sejak zaman Soeharto yang mengedepankan stabilitas dan keamanan nasional, katanya, sudah lumrah pemimpin berlatar belakang militer mengambil birokrat sebagai pendamping dan pembantu dalam pemerintahan.
Ia menambahkan, demi soliditas dan keutuhan kebijakan pembangunan dan roda pemerintahan, jatuhnya pilihan pada figur nonpolitisi seperti Boediono sangat tepat. Jabatan wakil presiden hendaknya memang satu paket dan melekat dengan Presiden.
"Sangat berisiko terjadi keretakan kebijakan antara presiden dan wapres sepanjang lima tahun ke depan jika jabatan wapres diisi kalangan politisi," katanya.
Hafied menilai, sosok Beodiono yang kini meniti karier sebagai birokrat di pucuk pimpinan Bank Indonesia serta guru besar bidang ekonomi Universitas Gadjah Mada dianggap pantas mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengemban fungsi wakil presiden/kepala negara.
Boediono tak hanya berpangalaman sebagai ilmwuan ekonomi, tetapi juga berpengalaman sebagai menteri pada era pemerintahan Megawati Soekarnoputri hingga era Susilo Bambang Yudhoyono.
"Wajar jika pengalaman dan kepiawaian Boediono dalam membantu Presiden sejak era Megawati hingga SBY mengatasi masalah ekonomi, menjadi pertimbangan utama bagi SBY, di samping menghindari keruhnya suasana di lingkungan partai-partai pendukung koalisi," ujar Hafied.
NAR
Blog Archive
About Me
- kojek
0 comments: