Friday, March 27, 2009
Kenaikan SPP
SURABAYA - Pertemuan antara Rektor Unair Prof Fasichul Lisan dan perwakilan mahasiswa soal rencana kenaikan SPP bagi mahasiswa baru benar-benar terlaksana kemarin petang (11/3). Namun, perundingan di gedung rektorat lantai tiga itu belum membuahkan kesepakatan.
Informasi yang didapat Jawa Pos, pertemuan tertutup itu berlangsung cukup alot. Dimulai sejak pukul 15.00 dan baru berakhir pada pukul 18.00. Dalam kesempatan tersebut, masing-masing perwakilan mahasiswa dari elemen BEM (badan eksekutif mahasiswa) dan DLM (dewan legislatif mahasiswa) mengutarakan pendapat menyikapi rencana kenaikan SPP itu.
Selain rektor dan wakil rektor, rapat dengan perwakilan mahasiswa tersebut dihadiri para pimpinan universitas. Termasuk para dekan. Kabarnya, suara perwakilan mahasiswa dari masing-masing fakultas juga tidak bulat. Ada yang terang menolak, namun ada beberapa yang belum menentukan sikap.
Presiden BEM FISIP Unair Aswin Bahar Muhammad mengatakan, pihaknya tegas menolak rencana kenaikan SPP sebesar 80 persen itu. Dia menyatakan, kebijakan menaikkan iuran tersebut jelas memberatkan mahasiswa. Sikap menolak itu juga didasari polling jaring aspirasi yang dilakukan BEM FISIP.
''Sebagian besar tidak setuju. Pendapat teman-teman di FISIP, dana pendidikan di PTN (perguruan tinggi negeri) itu seharusnya sebagian besar ditanggung pemerintah,'' ujarnya. Saat ini, lanjut dia, pemerintah gembar-gembor mengalokasikan dana 20 persen untuk pendidikan. Anehnya, SPP malah bertambah naik.
Dalam pertemuan tersebut, tidak hanya BEM FISIP yang memilih menolak rencana kenaikan SPP Unair bagi mahasiswa baru nanti. Beberapa perwakilan mahasiswa dari fakultas lain juga tidak setuju atas kenaikan SPP itu. Di antaranya, suara dari BEM fakultas ekonomi (FE) dan BEM fakultas hukum (FH).
Sementara itu, Rektor Unair Prof Fasichul Lisan mengakui bahwa belum ada keputusan soal rencana kenaikan SPP tersebut. Dia menyatakan, dalam audiensi itu, pihaknya menjaring pendapat wakil-wakil mahasiswa. ''Kami utarakan kondisi keuangan yang ada di Unair. Kami jelaskan apa dasar-dasar rencana kenaikannya,'' ujarnya.
Nanti, lanjut Fasich, pihaknya melaksanakan audiensi lanjutan antara BEM universitas dan masing-masing fakultas dengan pihak universitas. ''Nanti kami atur lagi waktunya,'' katanya.(alb/hud)
Sumber jawapos
Informasi yang didapat Jawa Pos, pertemuan tertutup itu berlangsung cukup alot. Dimulai sejak pukul 15.00 dan baru berakhir pada pukul 18.00. Dalam kesempatan tersebut, masing-masing perwakilan mahasiswa dari elemen BEM (badan eksekutif mahasiswa) dan DLM (dewan legislatif mahasiswa) mengutarakan pendapat menyikapi rencana kenaikan SPP itu.
Selain rektor dan wakil rektor, rapat dengan perwakilan mahasiswa tersebut dihadiri para pimpinan universitas. Termasuk para dekan. Kabarnya, suara perwakilan mahasiswa dari masing-masing fakultas juga tidak bulat. Ada yang terang menolak, namun ada beberapa yang belum menentukan sikap.
Presiden BEM FISIP Unair Aswin Bahar Muhammad mengatakan, pihaknya tegas menolak rencana kenaikan SPP sebesar 80 persen itu. Dia menyatakan, kebijakan menaikkan iuran tersebut jelas memberatkan mahasiswa. Sikap menolak itu juga didasari polling jaring aspirasi yang dilakukan BEM FISIP.
''Sebagian besar tidak setuju. Pendapat teman-teman di FISIP, dana pendidikan di PTN (perguruan tinggi negeri) itu seharusnya sebagian besar ditanggung pemerintah,'' ujarnya. Saat ini, lanjut dia, pemerintah gembar-gembor mengalokasikan dana 20 persen untuk pendidikan. Anehnya, SPP malah bertambah naik.
Dalam pertemuan tersebut, tidak hanya BEM FISIP yang memilih menolak rencana kenaikan SPP Unair bagi mahasiswa baru nanti. Beberapa perwakilan mahasiswa dari fakultas lain juga tidak setuju atas kenaikan SPP itu. Di antaranya, suara dari BEM fakultas ekonomi (FE) dan BEM fakultas hukum (FH).
Sementara itu, Rektor Unair Prof Fasichul Lisan mengakui bahwa belum ada keputusan soal rencana kenaikan SPP tersebut. Dia menyatakan, dalam audiensi itu, pihaknya menjaring pendapat wakil-wakil mahasiswa. ''Kami utarakan kondisi keuangan yang ada di Unair. Kami jelaskan apa dasar-dasar rencana kenaikannya,'' ujarnya.
Nanti, lanjut Fasich, pihaknya melaksanakan audiensi lanjutan antara BEM universitas dan masing-masing fakultas dengan pihak universitas. ''Nanti kami atur lagi waktunya,'' katanya.(alb/hud)
Sumber jawapos
Labels:
Seputar orange,
Tak tahu lagi orange
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
2009
(104)
- October(1)
- July(2)
- May(6)
- April(12)
-
March(15)
- STRATEGI PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF
- Kenaikan SPP
- Kejar Target, KPU Luncurkan SMS Sosialisasi Pemilu...
- After a year in the form
- Student Grant Competition Peminat Minim
- FISIP again reveal great teacher
- Discussions Lecturer FISIP
- Wanderer - Pantai Indah Kapuk Full KKN
- Presiden Guyonan
- Timor Timur, Satu Menit Terakhir
- IndoExpress
- GENERAL INSURANCE COMPANY
- Greetings from Finna Golf & Country Club Resort!
- PT LAUTAN LUAS Tbk
- SPP Unesa-ITS Belum Naik
- February(40)
- January(28)
Blog Archive
-
▼
2009
(104)
-
▼
March
(15)
- STRATEGI PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF
- Kenaikan SPP
- Kejar Target, KPU Luncurkan SMS Sosialisasi Pemilu...
- After a year in the form
- Student Grant Competition Peminat Minim
- FISIP again reveal great teacher
- Discussions Lecturer FISIP
- Wanderer - Pantai Indah Kapuk Full KKN
- Presiden Guyonan
- Timor Timur, Satu Menit Terakhir
- IndoExpress
- GENERAL INSURANCE COMPANY
- Greetings from Finna Golf & Country Club Resort!
- PT LAUTAN LUAS Tbk
- SPP Unesa-ITS Belum Naik
-
▼
March
(15)
About Me
- kojek
1 comments:
wahai generasi muda gunakan waktu dan kesempaan mu sebelum semua menjadi mahal dan menjadi ajang perdagangan dalam kepemilikan bangku bagi orang yang berkuasa