Tuesday, January 20, 2009

IKOMA Sumbang Bus Fisip

Fisip, Kampus B. Pepatah Jawa “Anak polah bapa kepradah”, agaknya terjadi pula di Fisip Unair. Setiap akan PKL (Praktik Kerja Lapangan), mahasiswa (anak) selalu mengalami kendala transportasi. Melihat kondisi demikian, sebagai bapak, Ikoma (Ikatan Orangtua Mahasiswa) begitu tanggap, dan akhirnya tergerak untuk mengatasi kebutuhan anaknya. Akhirnya, Sabtu (28/4) lalu, sebuah bus baru berkapasitas 27 tempat duduk diserahkan Ikoma kepada Dekanat, agar dikelola untuk kepentingan mahasiswa. Penyerahannya dilakukan oleh Ketua Ikoma Fisip, Baskoro, kepada Dekan Fisip Unair, drs. Basis Susilo, MA. Disaksikan pula oleh semua Wakil Dekan, perwakilan Ikoma dan mahasiswa, penyerahan itu dikemas sederhana, bertempat di outdoor di tenga kerindangan pohon lapangan parkir Barat Fisip, Kampus B. Seusai menggunting untaian bunga, Basis Susilo mengangkat kendi berisi tirta dan bunga. Tempat air dari tembikar itu dihantamkan pada as-roda bus, menandai bus baru telah siap diluncurkan. Kala itu, Baskoro menjelaskan, pihaknya sudah lama kepikiran kapan Ikoma bisa mengatasi kendala anaknya (mahasiswa Fisip) itu. Ikoma kemudian menyisihkan dana, sedikit demi sedikit, sampai akhirnya mampu mewujudkan bus baru senilai Rp. 300 juta ini. Bus tersebut bermesin Isuzu Elf, tahun 2006, dengan karoseri Piala Mas, Malang. “Pesan kami, rawat bus ini baik-baik. Demi untuk kepentingan bersama hendaknya pengemudinya nanti yang trampil agar siapapun yang menaiki, terutama mahasiswa, selalu mendapatkan perlindungan keselamatannya,” kata Baskoro. Sementara Dekan Fisip, Basis Susilo, juga berkesempatan menyatakan rasa terima kasihnya atas bantuan Ikoma yang begitu berharga ini. Pihaknya berjanji akan melaksanakan pesan Ikoma. Pertama, bus ini akan digunakan untuk kepentingan mahasiswa. Kedua, pihak lain yang akan menggunakan harus seijin mahasiswa. Tiga, sopir hendaknya mampu menjaga perjalanan hingga aman, dan keempat akan memelihara dengan sebaik-baiknya. “Terima kasih pula kepada Pak Herwanto (mantan PD II Fisip), yang mengawali perjuangannya saat itu, yang akhirnya bisa terwujud saat ini,” ujar Pak Basis. Herwanto, yang saat itu juga hadir mengisahkan, awal mula kesulitan transportasi, menimpa pada sekitar 20-30 mahasiswa, setiap kali mereka akan PKL. “Alhamdulillah sekarang sudah terwujud, mudah-mudahan bermanfaat, mengatasi kendala, dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Tetapi untuk perawatan, mungkin pesan saya, tolong dipikirkan garasinya,” tukas Herwanto. Kala itu, Herwanto diberi kesempatan untuk menghidupkan mesin bus ini setelah diresmikan Dekan. Baru setelah itu, pimpinan fakultas, pewakilan Ikoma, mahasiswa, dan undangan lain, berinisiatif melakukan city tour berkeliling dalam Kota Surabaya, sambil menikmati fasilitas baru tersebut. Pemutakhiran Terakhir (Selasa, 27 Mei 2008 )

0 comments:

About Me