Presiden Harus Orang Indonesia Asli. Tapi Mana Yang Asli?
Kata Undang-Undang Dasar, presiden ialah orang Indonesia asli. Mari kita kaji asli menurut pemaknaan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Pertama, ’tidak ada campurannya, tulen, murni’. Bagaimana menilai kemurnian orang Indonesia? Yang murni itu badannyakah, atau jiwanya? Kalau jiwanya, manakah lebih murni Indonesia, si asing Multatuli pembela rakyat kecil atau si pribumi bupati penindas rakyat? Kalau badannya, seseorang dengan ayah warga negara Indonesia ibu bukan, tapi lahir di Indonesia sebagai warga negara Indonesia, itu tulen atau campuran? Banyak sekali orang Indonesia mendukung Barack Hussein Obama, yang ayahnya orang Kenya tulen, jadi presiden Amerika. Akankah mereka juga mendukung orang Indo mata biru jadi presiden Indonesia?
Kedua, ’bukan peranakan’ alias ’pribumi’. KBBI yang sama bilang pribumi itu ’penghuni asli’. Ini definisi kepala kejar buntut yang tidak menjelaskan apa-apa. Peranakan diartikan ’keturunan anak negeri dengan orang asing’; anak negeri artinya ’penduduk suatu negeri’. Dengan definisi ini si Indo tidak bakalan jadi presiden. Di sini tidak tercakup definisi populer pribumi yang mengecualikan anak cucu cicit orang Tionghoa yang lahir di Indonesia sebagai warga negara Indonesia, termasuk keturunan anak buah Laksamana Cheng Ho yang sudah ratusan tahun bermukim di Semarang, jauh sebelum Republik Indonesia berdiri. Bahkan suku Batak ternyata juga berasal dari India yang menurut definisi ini adalah bukan orang pribumi, masih banyak suku-suku di Indonesia yang bukan asli dari Indonesia.
Keempat (makna ketiga, ’bukan salinan’, tidak relevan), ’baik-baik’; ’tidak diragukan asal-usulnya’. Mengapa hanya orang yang kita tahu asal-usulnya dianggap orang baik-baik? Wallahualam bissawab. Apakah ini berarti siapa pun, asal orang baik-baik, bisa jadi presiden Indonesia? Lalu, siapa yang berhak menentukan bahwa seseorang itu baik-baik? Siapa yang pantas jadi polisi moral di negeri ini?
Kelima, ’yang dibawa sejak lahir (sifat perbawaan)’. Dari contoh yang diberikan, tampaknya yang dimaksud adalah karakter, sifat sejati yang bisa disembunyikan tapi pasti akan muncul pada saat-saat tertentu. Persoalannya sama dengan definisi keempat, bagaimana menentukan kriterianya. Mungkin bisa mencontoh negeri Obama. Masa lalu calon presiden dibongkar luar dalam habis-habisan oleh media massa sehingga rakyat lebih tahu siapa sebenarnya orang yang mereka pilih.
Keenam, ’(tempat) asal’. Ini agak mudah dipenuhi, kalau jelas yang dimaksudkan adalah asal dirinya sendiri. Seseorang yang lahir di Indonesia sebagai orang Indonesia dengan sendirinya asli. Namun, kalau yang dicari adalah asal-usul nenek moyangnya, rasisme membayang. Kalau asal-usul nenek moyang jadi perkara, bukankah semua orang Indonesia berasal dari tempat lain? Kata almarhum YB Mangunwijaya, kita semua adalah orang perahu, hanya waktu tibanya saja yang berbeda. Jadi, kapankah batas waktu masuk ke Nusantara ini untuk dianggap asli?
Lebih ilmiah lagi, para pakar sekarang umumnya mengakui bahwa nenek moyang Homo sapiens sapiens berasal dari Afrika. Kita semua yang hidup di sini tidak ada yang asli.
Blog Archive
-
2009
(104)
- October(1)
- July(2)
- May(6)
- April(12)
- March(15)
-
February(40)
- Kontes seo Kampanye damai pemilu Indonesia 2009
- Media Massa, Pemerintah dan Humas
- Ihwal Menggugat Pers
- Komunikasi Gawat Darurat …
- Ruang Publik Politis: Komunikasi Politis dalam Mas...
- Kegamangan Multikulturalisme di Indonesia
- "Manusia Bugis": Lapis Waktu
- Krisis Relevansi Antropologi di ...
- Menuju Masyarakat Indonesia yang M...
- Menafsir Makna "Ditata" dalam Tayub
- Bahasa dan Dinamika Masyarakat: Sebuah Wacana tent...
- Scholarship News: PhD Scholarships for Developing ...
- Skripsi Fakultas Hukum (Universitas pancasila )
- Cara Cepat dan Benar Menyusun Skripsi
- teknik penulisan Thesis
- Pedoman penulisan laporan
- Aktualitas Filsafat Ilmu dalam perkembangan psikologi
- Skripsiekonomi
- Presiden Harus Orang Indonesia Asli. Tapi Mana Yan...
- Gaji pegawai negeri sipil (PNS) akan naik 15% mula...
- PENDAFTARAN 2009/2010
- Soetandyo Wignyosoebroto: Orang Lupa Memperbaiki H...
- skripsi SDM
- skripsi-sumberdaya-manusia
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- Hipotesis
- UU BHP Perlu Diperbaiki
- Soekarwo Bangun Jatim dengan Birokrasi Krisis
- Mendiknas Batasi BHP PTS Baru
- Kejadian demi kejadian (Pelumpang)
- GURU YANG SESUNGGUHNYA IKUT MENANGIS
- Artikel menarik dari Prof. Priyo Subrobo
- MOBILLE SCHOOL LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT...
- ADA APA DENGAN GURUKU?
- WAJAH BURUK PENDIDIKAN INDONESIA
- MEMBUDAYAKAN BACA KORAN
- Mendapat pendidikan yang layak adalah hak setiap anak
- January(28)
Blog Archive
-
▼
2009
(104)
-
▼
February
(40)
- Kontes seo Kampanye damai pemilu Indonesia 2009
- Media Massa, Pemerintah dan Humas
- Ihwal Menggugat Pers
- Komunikasi Gawat Darurat …
- Ruang Publik Politis: Komunikasi Politis dalam Mas...
- Kegamangan Multikulturalisme di Indonesia
- "Manusia Bugis": Lapis Waktu
- Krisis Relevansi Antropologi di ...
- Menuju Masyarakat Indonesia yang M...
- Menafsir Makna "Ditata" dalam Tayub
- Bahasa dan Dinamika Masyarakat: Sebuah Wacana tent...
- Scholarship News: PhD Scholarships for Developing ...
- Skripsi Fakultas Hukum (Universitas pancasila )
- Cara Cepat dan Benar Menyusun Skripsi
- teknik penulisan Thesis
- Pedoman penulisan laporan
- Aktualitas Filsafat Ilmu dalam perkembangan psikologi
- Skripsiekonomi
- Presiden Harus Orang Indonesia Asli. Tapi Mana Yan...
- Gaji pegawai negeri sipil (PNS) akan naik 15% mula...
- PENDAFTARAN 2009/2010
- Soetandyo Wignyosoebroto: Orang Lupa Memperbaiki H...
- skripsi SDM
- skripsi-sumberdaya-manusia
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- Hipotesis
- UU BHP Perlu Diperbaiki
- Soekarwo Bangun Jatim dengan Birokrasi Krisis
- Mendiknas Batasi BHP PTS Baru
- Kejadian demi kejadian (Pelumpang)
- GURU YANG SESUNGGUHNYA IKUT MENANGIS
- Artikel menarik dari Prof. Priyo Subrobo
- MOBILLE SCHOOL LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT...
- ADA APA DENGAN GURUKU?
- WAJAH BURUK PENDIDIKAN INDONESIA
- MEMBUDAYAKAN BACA KORAN
- Mendapat pendidikan yang layak adalah hak setiap anak
-
▼
February
(40)
About Me
- kojek
0 comments: