Monday, February 9, 2009
Soekarwo Bangun Jatim dengan Birokrasi Krisis
Soekarwo Bangun Jatim dengan Birokrasi Krisis
Setelah menjalani proses pemilihan yang melelahkan, pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf bakal dilantik menjadi gubernur-wakil gubernur Jatim pada 12 Februari nanti. Saat ini sederet rencana sudah disusun gubernur yang pemilihannya menelan dana rakyat Rp 830 miliar itu. Berikut wawancara dengan Soekarwo di rumahnya kemarin:
------------
Setelah resmi memimpin Jatim, apa program prioritas Anda?
Begitu saya resmi menjadi gubernur, saya langsung berkoordinasi dengan Satkorlak Penanganan Bencana. Saya ingin masalah penanganan banjir di Jatim menjadi prioritas. Sebab, masalah seperti ini hampir rutin terjadi setiap tahun. Karena itu, kami juga memikirkan cara agar dampak bencana-bencana itu bisa diminimalkan. Selain itu, saya dan Gus Ipul (Saifullah Yusuf, Wagub terpilih Jatim) segera berkoordinasi dengan seluruh pemda. Dari semua itu, saya ingin masalah jalan mendapat prioritas utama.
Mengapa jalan begitu penting bagi Anda?
Diakui atau tidak, kualitas jalan di Jatim masih belum sepenuhnya baik. Terutama jalan-jalan milik provinsi. Padahal, jalan dengan status ini menjadi urat nadi perekonomian di Jatim. Jika jalur provinsi terhambat, otomatis distribusi bakal ikut terhambat. Mobilitas masyarakat juga terganggu.
Seperti apa teknis penanganan jalan itu?
Tentu kondisi jalan yang rusak harus mendapat penanganan. Jika berlubang, jalan harus segera ditambal. Jembatan yang sudah tidak layak harus diperbaiki.
Selain dua masalah itu, apa lagi yang jadi prioritas Anda?
Yang ingin saya benahi adalah masalah PKL (pedagang kaki lima). Saya segera berkoordinasi dengan seluruh pemda untuk membahas masalah ini. Prinsipnya, saya tidak ingin ada penggusuran PKL. Tapi, bukan berarti PKL bebas berkeliaran di sembarang tempat. Mereka tetap tidak boleh berjualan di jalan arteri. Saya ingin PKL mendapat tempat khusus untuk beraktivitas.
Bagaimanapun, kita tidak bisa seenaknya menggusur PKL. Sebab, pemerintah masih belum mampu mengurangi angka pengangguran.
Bagaimana penanganan bencana lumpur Lapindo?
Saya juga akan memberi perhatian khusus pada Lapindo. Ada tiga masalah penting yang harus dicari jalan keluarnya. Untuk korban terdampak yang ditangani PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ), pemprov berusaha mendorong antara korban dan MLJ kembali bertemu untuk mencari solusi bersama. Intinya, proses ini harus berlangsung secara bermartabat.
Untuk penanganan korban terdampak yang mendapat dana APBN, kami segera berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait apa yang bisa dikerjakan pemprov. Terutama masalah perbaikan infrastruktur, air bersih, dan fasilitas untuk masyarakat sekitar. Kami juga mendorong pengadaan tol baru pengganti tol Porong. Namun, semua itu harus didasari dengan sikap realistis. Pemerintah, Lapindo, maupun masyarakat sama-sama mencari solusi.
Bagaimana dengan penataan "kabinet" yang membantu Anda?
Untuk masalah ini, saya sudah ada konsep. Saya ingin menciptakan sebuah birokrasi krisis. Maksudnya, pemerintah harus siap 24 jam menghadapi segala sesuatu. Tentu orang-orang yang duduk di sana harus orang yang berkualitas, profesional, dan punya kapabilitas.
Masih ada pro-kontra atas pilgub yang Anda menangi. Bagaimana Anda melihatnya?
Sebuah kompetisi ada awal dan akhirnya. Dan, pasti ada yang menang dan yang kalah. Bagi kami, yang terpenting saat ini bukan lagi membahas masalah itu. Yang terpenting bagaimana menjalankan program-program itu. Tidak hanya Kaji, tapi semua calon pilgub lalu. (ris/kim)
------------
Setelah resmi memimpin Jatim, apa program prioritas Anda?
Begitu saya resmi menjadi gubernur, saya langsung berkoordinasi dengan Satkorlak Penanganan Bencana. Saya ingin masalah penanganan banjir di Jatim menjadi prioritas. Sebab, masalah seperti ini hampir rutin terjadi setiap tahun. Karena itu, kami juga memikirkan cara agar dampak bencana-bencana itu bisa diminimalkan. Selain itu, saya dan Gus Ipul (Saifullah Yusuf, Wagub terpilih Jatim) segera berkoordinasi dengan seluruh pemda. Dari semua itu, saya ingin masalah jalan mendapat prioritas utama.
Mengapa jalan begitu penting bagi Anda?
Diakui atau tidak, kualitas jalan di Jatim masih belum sepenuhnya baik. Terutama jalan-jalan milik provinsi. Padahal, jalan dengan status ini menjadi urat nadi perekonomian di Jatim. Jika jalur provinsi terhambat, otomatis distribusi bakal ikut terhambat. Mobilitas masyarakat juga terganggu.
Seperti apa teknis penanganan jalan itu?
Tentu kondisi jalan yang rusak harus mendapat penanganan. Jika berlubang, jalan harus segera ditambal. Jembatan yang sudah tidak layak harus diperbaiki.
Selain dua masalah itu, apa lagi yang jadi prioritas Anda?
Yang ingin saya benahi adalah masalah PKL (pedagang kaki lima). Saya segera berkoordinasi dengan seluruh pemda untuk membahas masalah ini. Prinsipnya, saya tidak ingin ada penggusuran PKL. Tapi, bukan berarti PKL bebas berkeliaran di sembarang tempat. Mereka tetap tidak boleh berjualan di jalan arteri. Saya ingin PKL mendapat tempat khusus untuk beraktivitas.
Bagaimanapun, kita tidak bisa seenaknya menggusur PKL. Sebab, pemerintah masih belum mampu mengurangi angka pengangguran.
Bagaimana penanganan bencana lumpur Lapindo?
Saya juga akan memberi perhatian khusus pada Lapindo. Ada tiga masalah penting yang harus dicari jalan keluarnya. Untuk korban terdampak yang ditangani PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ), pemprov berusaha mendorong antara korban dan MLJ kembali bertemu untuk mencari solusi bersama. Intinya, proses ini harus berlangsung secara bermartabat.
Untuk penanganan korban terdampak yang mendapat dana APBN, kami segera berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait apa yang bisa dikerjakan pemprov. Terutama masalah perbaikan infrastruktur, air bersih, dan fasilitas untuk masyarakat sekitar. Kami juga mendorong pengadaan tol baru pengganti tol Porong. Namun, semua itu harus didasari dengan sikap realistis. Pemerintah, Lapindo, maupun masyarakat sama-sama mencari solusi.
Bagaimana dengan penataan "kabinet" yang membantu Anda?
Untuk masalah ini, saya sudah ada konsep. Saya ingin menciptakan sebuah birokrasi krisis. Maksudnya, pemerintah harus siap 24 jam menghadapi segala sesuatu. Tentu orang-orang yang duduk di sana harus orang yang berkualitas, profesional, dan punya kapabilitas.
Masih ada pro-kontra atas pilgub yang Anda menangi. Bagaimana Anda melihatnya?
Sebuah kompetisi ada awal dan akhirnya. Dan, pasti ada yang menang dan yang kalah. Bagi kami, yang terpenting saat ini bukan lagi membahas masalah itu. Yang terpenting bagaimana menjalankan program-program itu. Tidak hanya Kaji, tapi semua calon pilgub lalu. (ris/kim)
Labels:
Tak tahu lagi orange
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
2009
(104)
- October(1)
- July(2)
- May(6)
- April(12)
- March(15)
-
February(40)
- Kontes seo Kampanye damai pemilu Indonesia 2009
- Media Massa, Pemerintah dan Humas
- Ihwal Menggugat Pers
- Komunikasi Gawat Darurat …
- Ruang Publik Politis: Komunikasi Politis dalam Mas...
- Kegamangan Multikulturalisme di Indonesia
- "Manusia Bugis": Lapis Waktu
- Krisis Relevansi Antropologi di ...
- Menuju Masyarakat Indonesia yang M...
- Menafsir Makna "Ditata" dalam Tayub
- Bahasa dan Dinamika Masyarakat: Sebuah Wacana tent...
- Scholarship News: PhD Scholarships for Developing ...
- Skripsi Fakultas Hukum (Universitas pancasila )
- Cara Cepat dan Benar Menyusun Skripsi
- teknik penulisan Thesis
- Pedoman penulisan laporan
- Aktualitas Filsafat Ilmu dalam perkembangan psikologi
- Skripsiekonomi
- Presiden Harus Orang Indonesia Asli. Tapi Mana Yan...
- Gaji pegawai negeri sipil (PNS) akan naik 15% mula...
- PENDAFTARAN 2009/2010
- Soetandyo Wignyosoebroto: Orang Lupa Memperbaiki H...
- skripsi SDM
- skripsi-sumberdaya-manusia
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- Hipotesis
- UU BHP Perlu Diperbaiki
- Soekarwo Bangun Jatim dengan Birokrasi Krisis
- Mendiknas Batasi BHP PTS Baru
- Kejadian demi kejadian (Pelumpang)
- GURU YANG SESUNGGUHNYA IKUT MENANGIS
- Artikel menarik dari Prof. Priyo Subrobo
- MOBILLE SCHOOL LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT...
- ADA APA DENGAN GURUKU?
- WAJAH BURUK PENDIDIKAN INDONESIA
- MEMBUDAYAKAN BACA KORAN
- Mendapat pendidikan yang layak adalah hak setiap anak
- January(28)
Blog Archive
-
▼
2009
(104)
-
▼
February
(40)
- Kontes seo Kampanye damai pemilu Indonesia 2009
- Media Massa, Pemerintah dan Humas
- Ihwal Menggugat Pers
- Komunikasi Gawat Darurat …
- Ruang Publik Politis: Komunikasi Politis dalam Mas...
- Kegamangan Multikulturalisme di Indonesia
- "Manusia Bugis": Lapis Waktu
- Krisis Relevansi Antropologi di ...
- Menuju Masyarakat Indonesia yang M...
- Menafsir Makna "Ditata" dalam Tayub
- Bahasa dan Dinamika Masyarakat: Sebuah Wacana tent...
- Scholarship News: PhD Scholarships for Developing ...
- Skripsi Fakultas Hukum (Universitas pancasila )
- Cara Cepat dan Benar Menyusun Skripsi
- teknik penulisan Thesis
- Pedoman penulisan laporan
- Aktualitas Filsafat Ilmu dalam perkembangan psikologi
- Skripsiekonomi
- Presiden Harus Orang Indonesia Asli. Tapi Mana Yan...
- Gaji pegawai negeri sipil (PNS) akan naik 15% mula...
- PENDAFTARAN 2009/2010
- Soetandyo Wignyosoebroto: Orang Lupa Memperbaiki H...
- skripsi SDM
- skripsi-sumberdaya-manusia
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- SKRIPSI KOMUNIKASI
- Hipotesis
- UU BHP Perlu Diperbaiki
- Soekarwo Bangun Jatim dengan Birokrasi Krisis
- Mendiknas Batasi BHP PTS Baru
- Kejadian demi kejadian (Pelumpang)
- GURU YANG SESUNGGUHNYA IKUT MENANGIS
- Artikel menarik dari Prof. Priyo Subrobo
- MOBILLE SCHOOL LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT...
- ADA APA DENGAN GURUKU?
- WAJAH BURUK PENDIDIKAN INDONESIA
- MEMBUDAYAKAN BACA KORAN
- Mendapat pendidikan yang layak adalah hak setiap anak
-
▼
February
(40)
About Me
- kojek
0 comments: